Saturday, February 22, 2014

Melihat Tongkat Sang Gembala


Hembusan angin dingin menusuk tiap sendi tulang-tulang yang mulai lelah berharap
Entah bagaimanakah Tuan saya merancang hidup ini
Berani itu lenyap untuk meminta ini itu dan yang lainnya
Hanya percaya Ia member kuat untuk tetap melangkah
Dan seperti gembala dengan tongkatnya
Membawa langkah ini ke arah yang sudah ditetapkanNya


Thursday, February 20, 2014

Kotak Mimipi

Kepala ini seperti box mimpi....
Aku berlari sekuat tenaga
Aku berjalan dengan segenap kekuatanku
Beban ini sangat berat
Langkah kakiku pun semakin berat
Berat sekali, sampai tak kuat lagi

Sampai aku terbangun

Tertidur lagi

Aku berlari entah kemana
Aku terus berlari sekencang mungkin
Aku lelah, ingin segera istirahat
Aku terus berlari supaya segera usai
Aku jumapi mereka berdua tersenyum
Aku mengutarakan keluh kesahku mereka hanya tersenyum
Aaaahhh mereka tidak perlu berlari sejauh aku sekencang aku
Aku meninggalkan mereka dan terus berbalik arah
Aku tak tahu kenapa aku berlari ke arah yang lain
Aku terus berlari
Aku berlari semakin kencang
Aku semakin gelisah, semakin takut, dan semakin kencang berlari
Ada teriakan yang memanggil namaku
Aku berhenti menoleh ke arah si sumber suara
Aku menemukan dia ada di seberang sana!
"Kamu ngapain, ayoookkk ke sini!"

Aku terbangun ....
Memikirkan gambaran isi kepalaku tadi
Maya yang adalah mungkin refleksi nyata

Kotak mimpi, arti apa yang ingin kau sampaikan
Kotak mimpi, apa kau ini hanya sekedar maya? 

Monday, February 17, 2014

Instant Noodle


Feel like I am a loser
That’s fine; there is no winner without loser
Loser does nothing
You do revenge
They just cooking instant noodle
You cook traditional food, the delis one, complicated ingredients, steps, utensils
It takes time
They are just instant noodle, 5 minutes done!
Shortcut!
It is a matter of time time …  time …  time …  time …  time …  time ….
But time is not yours
You are already paid with blood none is yours

Tuesday, February 4, 2014

karena sama tak selalu bersama


Mata ini melihat dengan cara pandang yang sama
Telinga ini nyaman mendengar alunan musik yang sama
Hati ini bahagia melihat sudut pandangmu yang terabadikan di tiap gambar
Jiwa ini punya ego yang sama besarnya dengan egomu
Saat tiap persamaan itu menjauhkan kita
Aku masih sering menoleh ke belakang
Mengharap kalau saja kau juga menoleh ke belakang melihatku lagi….

Tapi seperti kata orang, lelakon hidup ini akan membawa ku atau mu kembali….
Tidak dengan kita
Aku tetap aku
Kamu tetap kamu
Sama yang tak akan bersama

Monday, February 3, 2014

memendam rasa


Tuhan,
Saya tidak berani berkata-kata
Saya diam menyimpan rasa
Saya tidak berani mengeluh
Mengeluarkan keluhan hati dengan suara
Saya menyimpan semua rapat-rapat dalam hati
Saya tidak mau menyuarakan kecewa
Saya takut kecewa saya salah
Saya tidak berani meminta , Tuhan
Saya hanya memohon Tuhan sertai, berkati, dan mampukan saya untuk menjalankan setiap rancanganMu dalam hidupku
Bukan aku tapi Engkau, Tuhan.